Tenun Berbahan Alami

a

Kunjungan belajar ke Pengrajin Tenun Palu Marung, Sumba Timur

Tidak sekedar mempesona, kain tenun Sumba juga menceritakan banyak hal tentang perjuangan dan filosofi suku-suku Sumba. Lebih menarik lagi ketika kain tenun dihubungkan dengan kehidupan spiritual orang Sumba (Marapu: Yang Utuh). Setiap suku di Sumba memiliki corak/motifnya sendiri yang belum diketahui banyak orang.

Kelahiran, pernikahan dan kematian tidak pernah terlepas dari penggunaan kain tenun. Pada kondisi lain bertenun merupakan salah satu sumber penghasilan keluarga. Ini disebabkan kerena semakin tingginya permintaan kain, bukan hanya untuk kepentingan adat tetapi juga digunakan pada berbagai kerajinan berbahan baku kain.b

Demikian antara lain hasil perbincangan Pak Ruben, (pengrajin tenun dan tokoh adat) dengan peserta studi banding di rumahnya, Kampung Palumarung, Lambanapu (Sumba Timur). Kegiatan ini bagian dari upaya melestarikan tenun tradisional. Selain mempertahankan identitas diri, pendapatan dari kain tenun dapat menopang ekonomi keluarga. Untuk mendapat hasil yang maksimal kain tenun harus mendapatkan perlakuan yang maksimal pula. Kain tenun sendiri terdiri atas tenun ikat dan tenun biasa.

Pada kesempatan itu, Pak Ruben mengajak peserta untuk manjaga kualitas tenun dan memakai bahan lokal. Dengan menjaga kualitas akan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk. Di samping itu, peserta juga dihimbau untuk menggunakan motif setempat, yang dapat menceritakan kondisi dan sejarah hidup warga setempat. Dengan menggunakan motif khas setempat, identitas produk akan mendapat tempat khusus di pasaran dan diyakini akan meningkatkan nilai penjualan kain*** (Tim Kobar)

 

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *